Manfaatkan Sampah Daun Kakao, Dosen UT Lampung Gelar Pengabdian Masyarakat di Desa Surya Mataram, Lampung Timur

Dosen Universitas Terbuka (UT) Lampung mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pemanfaatan Sampah Daun Kakao (Theobroma Cacao) Untuk Pembuatan Kompos Di desa Surya Mataram, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur” pada Jumat tanggal 19 Mei 2023.

Ketua kegiatan Pengadian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah Dr. Whika Febria Dewatisari, S. Si., M. Si. Adapun dosen dan staf yang terlibat sebagai anggota PkM tersebut antara lain Drs. Agus Suprijanto, M. Pd, Dra. Suhaila, M. Pd        , Agus Iskandar Pradana Putra, SH., MH, Eli Budi Santoso, S. E., M.S.Ak., Akt., C.A. dan Sugianto, S.IP. Tak hanya dosen dan staf UT Lampung, PkM ini juga melibatkan mahasiswa UT Lampung antara lain , Rica Wulandari, A.Md dari Fakultas Ekonomi,  Supriyanto dan Prawira Wardaya dari Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta Erza Nur Suciani dan Agung Indra Pratama dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

“Jumlah peserta yang mengikuti adalah 25 orang kelompok tani. Yang membuka acara kegiatan adalah  Direktur UT Lampung Dra. Sri Ismulyaty, M. Si dan Kepala Desa Surya Mataram.” ungkap Ketua PkM, Dr. Whika Febria Dewatisari, S. Si., M. Si.

“Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada kelompok tani supaya bisa memanfaatkan sampah daun kakao yang merupakan limbah bagi petani kakao.” Sambung Dr. Whika.

Dr. Whika menjelaskan bahwa kakao (Theobroma cacao) sendiri merupakan salah satu komoditas perkebunan terbesar di Indonesia. Seiring dengan peningkatan ekspor kakao, perluasan perkebunan kakao dilakukan untuk meningkatkan jumlah ekspor dan memenuhi permintaan kakao di pasar domestik.

“Sedangkan Desa Surya Mataram yang terletak di Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu desa yang sebagian penduduk desanya menanam pohon kakao.  Kakao dimanfaatkan untuk kebutuhan pemenuhan pangan, tetapi daun kakao biasanya dibuang atau tanpa pemanfaatan lebih lanjut.  Oleh karena itu perlu pemanfaatan lebih lanjut limbah pertanian berupa daun kakao seperti pembuatan pupuk kompos dari limbah daun kakao.” tutur Dr. Whika.

Dr. Whika menambahkan bahwa metode yang digunakan berupa pelatihan kepada masyarakat/petani tentang pembuatan pupuk kompos. Sehingga dengan adanya pembinaan dan pelatihan ini diharapkan  warga  mengetahui  dampak  negatif  dari   limbah  daun  kakao  yang  tidak  tepat  terhadap  lingkungan,  dan  dapat  memanfaatkan  limbah  tersebut  menjadi  kompos  yang  nantinya  akan  digunakan  untuk  memenuhi kebutuhan pupuk warga.  Karena penduduk di desa itu sebagian besar berprofesi sebagai petani.

Mitra adalah kelompok tani Desa Surya Mataram, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur. Kegiatan mitra yang diselesaikan permasalahannnya adalah dengan  teknologi pembuatan pupuk kompos  dan  Penyelesaian permasalahan mitra dilakukan secara terintegrasi, yaitu menyelesaikan semua unsur-unsur masalah secara menyeluruh. Kegiatan yang akan  dilaksanakan bersama kelompok Tani Desa Surya Mataram sebagai mitra atau masyarakat sasaran antara lain adalah:

1. Koordinasi dan sosialisasi program pengabdian kepada masyarakat, pemerintah setempat (kecamatan dan desa) dan masyarakat kelompok sasaran.
2. Sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya pengelolaan limbah daun kakao
3. Penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk  kompos dari daun kakao

“Para petani dapat melakukan pembuatan pupuk dengan teknologi inovasi yang langsung dikebun dengan bahan utama kulit dan daun kakao, sehingga setelah kompos sudah jadi tidak perlu dipindahkan karena pembuatannya dilakukan menggunakan lubang disekitar tanaman kakao.” Ujar Dr.Whika